Rabu, 25 April 2018

KARAKTERISTIK PERKEMBANGAN DAN PERMASALAHAN ANAK USIA DINI


Setiap anak pasti akan mengalami perkembangan seiring bertambahnya usianya dan juga akan mengalami permasalahan saat dalam proses perkembangannya. Dalam karakteristik perkembangan yang berdampak pada anak usia dini, adalah mengenai hal-hal berikuti ini seperti yaitu :
·         Belajar menjadi Pribadi yang Mandiri
Umumnya anak usia dini sangat aktif. Anak-anak telah memiliki kontrol terhadap tubuhnya dan sangat menyukai aktivitas motorik. Saat anak melakukan kegiatan, anak sangat membutuhkan istirahat yang cukup, walaupun ini tidak di sadarinya. Otot-otot besar pada usia dini lebih berkembang dari control terhadap jari dan tangan, sehingga kegiatn yang membantu motorik halus belum begitu terampil. Seperti menurut Santrock juga mengungkapkan beberapa karakteristik perubahan fisik pada anak usia dini. Seperti bentuk tubuh anak perempuan lebih banyak mengandung lemak dari pada tubuh anak laki-laki lebih sedikit lemak.
·         Perkembangan Praoperasional pada Anak Usia Dini
Menurut Piaget, anak usia dini termasuk dalam tahap praoperasional, pada masa ini anak mulai merepresentasikan dunianya melalui kata-kata, bayangan, gambar, dan pemikiran simbolik, yang melampaui koneksi-koneksi sederhana dari informasi sensoris dan aksi fisik semata.
·         Perkembangan Bahasa Anak Usia Dini
Menurut Piaget bahwa kemampuan berbahasa dimungkinkan akan muncul hingga anak mampu berfikir secara simbolik. Mereka harus memahami bahwa sesuatu harus mewakili hal yang lain, sebelum mereka dapat menggunakan kata-kata untuk mewakili objek-objek peristiwa dan hubunganya.
·         Perkembangan Emosi Anak Usia Dini
Ada beberapa ciri yang terjadi pada perkembangan emosi anak usia dini adalah sebagai berikut :
1.      Ekspresi terbuka
2.      Emosi terlihat
3.      Emosi belum stabil
4.      Emosi yang sering terlihat
Dalam peneliian yang dilakukan oleh Davidov dan Joan Grusec mendapat hasil bahwa dalam perkembangan emosi anak-anak tergantung pada aspek mana dalam pengasuhan yang dikemukakan.
·         Perkembangan Sosial Anak Usia Dini
Penelitian menujukakan bahwa anak usia dini dapat lebih paham secara psikologis baik pada dirinya sendiri maupun orang lain, dari pada yang selama ini diperkirakan. Seperti dalam hal cara anak untuk membedakan diri anak dengan orang lain yaitu melalui berbagai karakter material.
·         Perkembangan Moral Anak Usia Dini
Menurut Santrock mengemukakan bahwa mengembangkan moral melibatkan perkembangan pemikiran, perasaan dan perilaku mengenai aturan serta kesepakatan tentang apa yang harus di lakukan dalam interaksi mereka dengan orang lain.
Permasalahan Anak pada Usia Dini yang di alami oleh anak yaitu tentang emosional perlu ditangani sedini mungkin, apa bila tidak di tangani secara bertahap maka akan berdampak pada perkembangan nantinya. Yang sebagimana disampaikan bahwa sebelumnya bahwa masa usia dini merupakan masa keemasan bagi setiap anak. Ada pun faktor-faktor yang mempengaruhi timbulnya permasalahan anak, yaitu karakteristik anak, pola asuh orang tua, kondisi keluarga dan pola intelektraksinya, faktor lingkungan sosial, dan faktor biologis. Jadi pada intinya yang saya jelaskan  bahwa setiap anak pasti akan mengalami masa proses perkembangan dan permasalahan di setiap perkembanganya hingga ia tumbuh dewasa kelak. Sekian artikel saya semoga bermanfaat bagi yang membacanya dan terimakasih.

Selasa, 17 April 2018

SENI KETRAMPILAN PADA ANAK USIA DINI

Pentingkah dalam memperhatikan masalah kelompok usia dalam kegiatan mengambar pada anak? sebagian dari anda mungkin menganggap tidak penting dan sebagian lagi mengatakan penting. karena jika perbedaan umur tidak di perhatikan akan bermasalah untuk perkembangan seni pada anak seperti mengambar pada anak usia di bawa 2 tahun itu sangat berbeda pada anak yang berusia 3 tahun. Dalam dunia pendidikan seni rupa merupakan istilah yang baru di gunakan dalam dunia persekolahan. Pada mulanya di gunakan istilah mengambar, pengunaan kata cukup lama yang dimana kemudia dig anti dengan seni rupa.
Pembelajaran ini bertujuan agar anak menjadi pintar melalui koordinasi mata dan tangan. Seni rupa merpakan suatu cara dalam mengembangkan kreatifitas pada anak. Melalui permainan kita dapat mengasah kemampuan anak sedini mungkin. Ada pun beberapa aspek penting yang perlu di perhatikan dalam pendidikan seni antara lain kesunguhan,kepekaan, daya produksi,kesadaran berkelompok, dan daya cipta. Dunia anak adalah dunia bermain. Salah satufungsi seni adalah sebagai media bermain oleh sebab itu,aktifitas berolah seni dapat di kembangkan melalui metode bermain.
Dalam kelompok mereka selalu berlomba untuk menyelsaikan karyanya sesuai dengan gagasanya. Bermain sangat berguna bagi perkembangan anak untuk persiapan dalam kehidupan nanti dimasa dewasanya. Peranan guru di dalam kelas adalah menyelsaikan masalah-masalah yang di hadapinya dan memahami karekteristik siswa sebagai pendidik di kelasnya.
Kegiatan mengambar dapat di mulai dari cara mencoret-coret, sehingga dengan dorongan guru dan kesempatan yang di berikan anak akan termotivasi membuat gambar apa pun sesuai dengan keinginan mereka. Karena dengan carav mengambar merupakan pula salah satu cara untuk mengekspresikan pikiran dan perasaanya. Tujuan mengambar bagi anak yaitu untuk mengembangan kebiasaan anak, daya kreatifitas, kemampun berbahasa, dan citra di pada anak.
Menurut seorang psikolog perkembangan yang membela kebebasan bahwa tumbuh kembang anak harus di atur dan di arahkan sehingga akan tumbuh lebih baik, maka anak harus mengambar sesuai dengan tema yang telah di gunakan. Ada sebagian orang tua mengangap bahwa anaknya di rumah sangatlah pintar dan baik,tetapi mengapa saat di sekolah menjadi sebaliknya dalamhal ini guru juga dapat mengembangkanya melalui mengambar.
Untuk itu para orang tua harus telaten dan sabar agar perkembangan otaknya berkembang dengan baik sesuai dengan umur pada anak dan saat di rumah orang tua juga tak lupa untuk selalu mengasah agar kemampuanberfikir anak akan berkembang dengan baik hingga dewasa. sekian artikel saya semoga bermanfaat bagi yang membacanya dan terimakasih.

Minggu, 15 April 2018

APA PENYEBAB ANAK TIDAK SUKA SAYUR DAN BUAH ?


Sebagian dari seorang perempuan apa lagi di saat sudah menjadi ibu kendala yang sering di hadapi pada saat pemberian asupan yang bergizi pada anak, hampir setiap anak itu sulit dalam memakan yang bergizi sebab dari sebagian anak mengangap bahwa sayur dan buah adalah makanan yang tidak enak dan juga sebagian dari mereka kurang memahami bertapa pentingnya sayur dan buah untuk perkembangan tubuh mereka. Dalam hal ini sudah bukan suatu hal yang baru karena sudah menjadi fenomena entah di Indonesia atau di negara lainnya. Saat mengkonsumsi sayur dan buah bukan karena bertujuan agar mendapatkan energi akan tetapi agar kebutuhan serat pada tubuh terpenuhi dengan baik.
Jika saat mengkonsumsi sayur ada yang terasa pahit dan saat mengkonsumsi buah ada yang terasa asam bagi anak mungkin terasa asing tetapi untuk rasa manis dan masir tidaklah asing lagi bagi anak. Sedangkan sayur dan buah sebuah makanan yang kontras dimana anak akan sering menjumpainya di manapun mereka berada saat anak makan nasi. Untuk sebagian dari orang tua harus pandai mencari cara agar dapat mengenalkan anak pada sayur dan buah seperti dengan membuat anak tertarik dengan tampilan makanan yang mengandung sayur dan buah sehingga anak akan terbiasa akan berlahan-lahan untuk menyukainya.
Sebagian dari orang tua juga dapat menyembunyikan bentuk atau wujut asli dari sayur dan buah untuk mempermudah orang tua dalam memperkenalkan pada anak, karena ada sebagian anak sangat sulit dalam hal makan yang dimana benar-benar di butuhkan untuk tubuhnya sendiri jadi untuk para orang tua harus telaten dan ekstra sabar demi kebaikan perkembangan anak. Saat berada di rumah usahakan untuk di lingkungan dapur atau ruang makan seperti di bagian dalam kulkas penuhi macam-macam sayur dan buah dari hal ini dapat mengajarkan anak bahwa nyemil makanan ringan tidakbaik karena mengandung kalori dan kolesterol yang menumpuk, alangkah baiknya jika diganti dengan sayur atau buah.
Memang terkadang terasa berat untuk menyukai sayur dan buah bagi anak, tapi perlu diketahui untuk anak juga jika ia mau konsisten dalam mengkonsumsinya maka fisik pada anak akan menjadi lebih sehat karena makanan yang mereka konsumsi seimbang dan sesuai yang dibutuhan oleh tubuh, saat nanti anak tumbuh dewasa mereka akan terbiasa memakanya dan tanpa paksaan sedikitpun dari orang lain.
Jadi untuk para orang tua mari untuk menngenalkan pada anak pada makanan yang wajib mereka konsumsi setiap harinya, demi kebutuhan tubuh mereka teruma untuk seorang ibu harus sedikit lebih kreatif untuk mencari cara agar anak mau untuk mengkonsumsinya dan dapat menyadari bertapa pentingnya bagi tubuh mereka. Sekian artikel saya semoga bermanfaat bagi yang membacanya dan terima kasih.

Sabtu, 07 April 2018

APA ITU KURIKULUM ?

Disini saya akan membahas sedikit tentang Kurikulum, yang mungkin sebagian dari kita masih tidak faham atau mengerti tentang  Kurikulum. Secara etimologis, Kurikulum merupakan terjemahan dari kata curriculum yang dalam bahasa inggiris, yag berarti rencana pembelajaran. Curriculum juga dapat di artikan sebagai jarak yang harus di tempuh oleh seorang pelari, mulai dan start hingga finish. Oleh karena itu, terdapat banyak macam pengertian atau pemahaman sekitar kurikulum seperti Kurikulum di pandang suatu bahan tertulis yang berisi uraian tentang program pendidikan suatu sekolah yang harus dilaksanakan dari tahun ketahun, semisal juga ada yang mengartikan Kurikulum di lukiskan sebagai bahan tertulis untuk di gunakan para guru dalam melaksanakan tugasnya sebagai pendidik dan lain-lain masih banyak lagi.
Landasan Kurikulum jika di katogorikan aka ada tiga hal : fondasi, pikiran-pikiran abstrak, pandangan-pandangan abstrak terkait dengan makna landasan ada empat yang di gunakan dalam kurikulum yang pertama yaitu landasan yudiris yang termuat dalam UU No. 20 Tahun 2003 yang di dalamnya menjelaskan tentang kegiatan sekolah yang sudah di atur dan harus laksanakan dengan melalui metode yang sudah di tetapkan, Yang ke dua tentang Psikologis agar saat penyusunan patut untuk di perhatikan hal-hal yang berkenaan dengan karakteristik peserta didik sebab setiap siswa pasti memilki tingkat perkembangan yang berbeda-beda, dan yang ke tiga Sosiologis masyarakat Indonesia dalam berkembangan kurikulum, maka pembelajaran yang di ajar nantinya tidak akan teralienasi dari lingkungan sosialnya, yang terakhir Organisatoris dalam menyusun kurikulum harus secara tepat dan fungsional, yang dimana dapat membuat perubahan untuk siswa.
Prinsip Perkembangan Kurikulum yang di gunakan sebagai acuan perkembangan ada tujuh yaitu:
·         Prinsip relevansi yaitu kesusaian atas keserasian pendidikan dengan tuntutan kehidupan masyarakat.
·         Prinsip efektivitas yaitu efektivitas guru saat mengajar dan saat siswa belajar di sekolah.
·         Prinsip Efesiensi yaitu suatu usaha agar kegiatan kurikuler tidak dapat menyalagunakan waktu, tenaga, biaya dan sumber-sumber lain dengan cara yang benar agar hasil sesuai harapan.
·         Prinsip Fleksibilitas yaitu tidak kaku dalam hal kebebesan dalam bertindak.
·         Prinsip Kontinuitas yaitu sebuah usaha agar antara berbagai tingkat dari jenis program dapat saling berhubungan.
·         Prinsip Objektivitas yaitu sebuah usaha agar kegiatan dilakukan sesuai dengan catatan.
·         Prinsip Demokrasi yaitu sebuah usaha agar penyelengaraan yang di atur dan di laksanakan  secara baik.
Pendekatan Kurikulum terdapat tiga cara yaitu yang pertama pendekatan yang berorientasi pada bahan, kedua pendekatan yang berorientasi pada tujuan, terakhir pendekatan yang berorientasi pada kompetensi. Kurikulum Berbasis Kompetensi adalah suatu kurikulum yang di tunjukkan untuk menciptakan tamatan yang kompeten dan cerdas dalam membangun indentitas budaya dan bangsanya. Kurikulum Tindakan Satuan Pendidikan adalah operasional yang disusun dan dilaksanakan oleh masing-masing satuan pendidikan. Yang terakhir yaitu tentang Faktor-Faktor Penyebab Perubahan Kurikulum secara garis besar dapat di golongkan dalam dua model, yaitu perubahan sebagian dalam kurikulum dan perubahan total. Di katan perubahan sebagian karena adanya suatu perubahan pada salah satu komponen yang berbeda dengan kurikulumsebelumnya, perubahan total terjadi apabila seluruh sistem dan komponen berbeda dengansebelumnya. sekian penjelasan dari artikel saya, terimakasih dan semoga bermanfaat bagi yang membacanya

Senin, 02 April 2018

PRILAKU PERKEMBANGAN SOSIAL PADA ANAK USIA DINI


Manusia merupakan mahkluk monodualis, yaitu mahkluk individu yang juga bisa di sebut sebagai mahluk sosial. sebagai salah satu bentuk  implikasi dariposisinya sebagai mahluk monodualis adalah untuk memenuhi kebutuhanya sehari-hari dan untuk menyelsaikan berbagai tugas kesehariaya masusia sangat membutuhkan orang lain. Kenyataan tersebut menjadikan antara individu yang satu dengan lainya saling berinteraksi dalam memenuhi keutuhan dalam hidupnya setiap harinya. yang di mana sering kita sebut dengan sosialisasi yaitu proses interaksi saat dengan orang lain.
Dapat kita katakan juga kemampuan setiap orang individu dalam memenuhi kebutuhan hidupnya berbeda-beda. Tetapi juga tidak semua orang dapat berinteraksi dengan baik dengan lingkunganya dengan optimal. kemampuan orang dalam berinteraksi berkembang tidaknya itu karena dipengaruhi oleh aspek sosialnya yang terlambat, hal ini juga dapat di alami oleh anak usia dini. setiap orang tua harus membiasakan anakya untuk bersolisasi agar bisa terbiasa saat ia dewasa nanti, karena hanya dengan bersosilisasi seorang anak dapat mengejar cita-citanya dengan baik.
Salah satu penyebab ketidak mampuan anak usia dini dalam bersolisasi adalah anak mengalami ganguan pada perilku sosialnya. Salah satu penyebab yang dapat sering di temui yaitu ada tiga :
1.      Ketidakpatuhan
merupakan lawan dari kata patuh yang berasal dari kata patuh. yang di temukan pada kamus besar bahasa Indonesia yang dapat diartikan juga sebagai kata taat, suka menurut, dan disiplin. Dengan demikian, ketidakpatuhan dapat diartikan sebagai sikap tidak taat dan tidak menurut pada orang lain, dalam hal ini pada orang tua atau pendidik PAUD. Banyak anak usia dini yang menampilkan perilaku tidak patuhan pada orang tua dan pada guru di sekolah. Ketidak mampuan terlihat saat anak berumur 2 sampai 3 tahun. karena anak jika umur 3 sampai 5 tahun sudah memilki rasa inggin tahu akan siapa dirinya. Kepatuhan pada anak usia dini dapat mempermudah orang tua atau pendidik PAUD dalam mendidik mereka. jadi saat anak tidak patuh nantinya dapat menyulitkan orang tua atau pun pendidik.

2.      Temper Tantrum
Kata temper berasal dari bahasa inggris yang berarti mudah marah, sedangkan tantrum berarti marah. Anak yang temper tantrum memilki kelemahan dalam mengendalikan emosinya, dan meluapkan dalam bentuk kemarahan secara berlebihan. Saat marah, dia dapat berguling-guling di lantai, memukul-mukulkan kepalanya di tembok atau memukuli tembok, meja, dan lainya. Anak temper tantrum memang sering membuat orang-orang disekitarnya terpicu emosinya akibat ulah dari kemarahan  berlebihan yang dilakukan. jadi anak temper tantrum sangat mudah untuk marah dimana pun ia berada.
3.      Perilaku Agresif
Merupakan kata sifat yang berasal dari kata agresi. Pada dasarnya perilaku agresif adalah suatu perbuatan, baik di sengaja maupun tidak di sengaja yang di tunjukkan untuk menyerang pihak lain, baik secara fisik maupun secara fisik maupun secara verbal. sikap agresif di temukan pada anak pada saat umur dua tahun ke atas. Dan biasanya anak agersif mudah menirukan hal yang di liat seperti di televisi  jadi untuk orang tua harus hati-hati dan memperhatikan kegiatan sehari-hari pada anak.
Itu lah beberapa prilaku yang harus di ketahui oleh orang tua dan pendidik agar pertumbuhan sosial anak dapat berkembang dengan baik, hingga anak tumbuh dewasa kelak nanti. Terutama pada hal-hal yang dilakukan kesaharian anak harus benar-benar di perhatikan demi keamanan dalam proses perkembangannya. Sekian artikel saya, semoga bermanfaat bagi yang membacanya dan terima kasih.