Senin, 02 April 2018

PRILAKU PERKEMBANGAN SOSIAL PADA ANAK USIA DINI


Manusia merupakan mahkluk monodualis, yaitu mahkluk individu yang juga bisa di sebut sebagai mahluk sosial. sebagai salah satu bentuk  implikasi dariposisinya sebagai mahluk monodualis adalah untuk memenuhi kebutuhanya sehari-hari dan untuk menyelsaikan berbagai tugas kesehariaya masusia sangat membutuhkan orang lain. Kenyataan tersebut menjadikan antara individu yang satu dengan lainya saling berinteraksi dalam memenuhi keutuhan dalam hidupnya setiap harinya. yang di mana sering kita sebut dengan sosialisasi yaitu proses interaksi saat dengan orang lain.
Dapat kita katakan juga kemampuan setiap orang individu dalam memenuhi kebutuhan hidupnya berbeda-beda. Tetapi juga tidak semua orang dapat berinteraksi dengan baik dengan lingkunganya dengan optimal. kemampuan orang dalam berinteraksi berkembang tidaknya itu karena dipengaruhi oleh aspek sosialnya yang terlambat, hal ini juga dapat di alami oleh anak usia dini. setiap orang tua harus membiasakan anakya untuk bersolisasi agar bisa terbiasa saat ia dewasa nanti, karena hanya dengan bersosilisasi seorang anak dapat mengejar cita-citanya dengan baik.
Salah satu penyebab ketidak mampuan anak usia dini dalam bersolisasi adalah anak mengalami ganguan pada perilku sosialnya. Salah satu penyebab yang dapat sering di temui yaitu ada tiga :
1.      Ketidakpatuhan
merupakan lawan dari kata patuh yang berasal dari kata patuh. yang di temukan pada kamus besar bahasa Indonesia yang dapat diartikan juga sebagai kata taat, suka menurut, dan disiplin. Dengan demikian, ketidakpatuhan dapat diartikan sebagai sikap tidak taat dan tidak menurut pada orang lain, dalam hal ini pada orang tua atau pendidik PAUD. Banyak anak usia dini yang menampilkan perilaku tidak patuhan pada orang tua dan pada guru di sekolah. Ketidak mampuan terlihat saat anak berumur 2 sampai 3 tahun. karena anak jika umur 3 sampai 5 tahun sudah memilki rasa inggin tahu akan siapa dirinya. Kepatuhan pada anak usia dini dapat mempermudah orang tua atau pendidik PAUD dalam mendidik mereka. jadi saat anak tidak patuh nantinya dapat menyulitkan orang tua atau pun pendidik.

2.      Temper Tantrum
Kata temper berasal dari bahasa inggris yang berarti mudah marah, sedangkan tantrum berarti marah. Anak yang temper tantrum memilki kelemahan dalam mengendalikan emosinya, dan meluapkan dalam bentuk kemarahan secara berlebihan. Saat marah, dia dapat berguling-guling di lantai, memukul-mukulkan kepalanya di tembok atau memukuli tembok, meja, dan lainya. Anak temper tantrum memang sering membuat orang-orang disekitarnya terpicu emosinya akibat ulah dari kemarahan  berlebihan yang dilakukan. jadi anak temper tantrum sangat mudah untuk marah dimana pun ia berada.
3.      Perilaku Agresif
Merupakan kata sifat yang berasal dari kata agresi. Pada dasarnya perilaku agresif adalah suatu perbuatan, baik di sengaja maupun tidak di sengaja yang di tunjukkan untuk menyerang pihak lain, baik secara fisik maupun secara fisik maupun secara verbal. sikap agresif di temukan pada anak pada saat umur dua tahun ke atas. Dan biasanya anak agersif mudah menirukan hal yang di liat seperti di televisi  jadi untuk orang tua harus hati-hati dan memperhatikan kegiatan sehari-hari pada anak.
Itu lah beberapa prilaku yang harus di ketahui oleh orang tua dan pendidik agar pertumbuhan sosial anak dapat berkembang dengan baik, hingga anak tumbuh dewasa kelak nanti. Terutama pada hal-hal yang dilakukan kesaharian anak harus benar-benar di perhatikan demi keamanan dalam proses perkembangannya. Sekian artikel saya, semoga bermanfaat bagi yang membacanya dan terima kasih.  
   

Tidak ada komentar:

Posting Komentar