Disini
saya akan membahas sedikit tentang Kurikulum, yang mungkin sebagian dari kita
masih tidak faham atau mengerti tentang Kurikulum. Secara etimologis, Kurikulum
merupakan terjemahan dari kata curriculum yang dalam bahasa inggiris, yag
berarti rencana pembelajaran. Curriculum juga dapat di artikan sebagai jarak
yang harus di tempuh oleh seorang pelari, mulai dan start hingga finish. Oleh
karena itu, terdapat banyak macam pengertian atau pemahaman sekitar kurikulum
seperti Kurikulum di pandang suatu bahan tertulis yang berisi uraian tentang
program pendidikan suatu sekolah yang harus dilaksanakan dari tahun ketahun,
semisal juga ada yang mengartikan Kurikulum di lukiskan sebagai bahan tertulis
untuk di gunakan para guru dalam melaksanakan tugasnya sebagai pendidik dan
lain-lain masih banyak lagi.
Landasan
Kurikulum jika di katogorikan aka ada tiga hal : fondasi, pikiran-pikiran
abstrak, pandangan-pandangan abstrak terkait dengan makna landasan ada empat
yang di gunakan dalam kurikulum yang pertama yaitu landasan yudiris yang
termuat dalam UU No. 20 Tahun 2003 yang di dalamnya menjelaskan tentang
kegiatan sekolah yang sudah di atur dan harus laksanakan dengan melalui metode
yang sudah di tetapkan, Yang ke dua tentang Psikologis agar saat penyusunan
patut untuk di perhatikan hal-hal yang berkenaan dengan karakteristik peserta
didik sebab setiap siswa pasti memilki tingkat perkembangan yang berbeda-beda, dan
yang ke tiga Sosiologis masyarakat Indonesia dalam berkembangan kurikulum, maka
pembelajaran yang di ajar nantinya tidak akan teralienasi dari lingkungan
sosialnya, yang terakhir Organisatoris dalam menyusun kurikulum harus secara
tepat dan fungsional, yang dimana dapat membuat perubahan untuk siswa.
Prinsip
Perkembangan Kurikulum yang di gunakan sebagai acuan perkembangan ada tujuh
yaitu:
·
Prinsip relevansi yaitu kesusaian atas
keserasian pendidikan dengan tuntutan kehidupan masyarakat.
·
Prinsip efektivitas yaitu efektivitas
guru saat mengajar dan saat siswa belajar di sekolah.
·
Prinsip Efesiensi yaitu suatu usaha agar
kegiatan kurikuler tidak dapat menyalagunakan waktu, tenaga, biaya dan
sumber-sumber lain dengan cara yang benar agar hasil sesuai harapan.
·
Prinsip Fleksibilitas yaitu tidak kaku
dalam hal kebebesan dalam bertindak.
·
Prinsip Kontinuitas yaitu sebuah usaha
agar antara berbagai tingkat dari jenis program dapat saling berhubungan.
·
Prinsip Objektivitas yaitu sebuah usaha
agar kegiatan dilakukan sesuai dengan catatan.
·
Prinsip Demokrasi yaitu sebuah usaha
agar penyelengaraan yang di atur dan di laksanakan secara baik.
Pendekatan Kurikulum terdapat tiga cara yaitu
yang pertama pendekatan yang berorientasi pada bahan, kedua pendekatan yang
berorientasi pada tujuan, terakhir pendekatan yang berorientasi pada kompetensi.
Kurikulum Berbasis Kompetensi adalah suatu kurikulum yang di tunjukkan untuk
menciptakan tamatan yang kompeten dan cerdas dalam membangun indentitas budaya
dan bangsanya. Kurikulum Tindakan Satuan Pendidikan adalah operasional yang
disusun dan dilaksanakan oleh masing-masing satuan pendidikan. Yang terakhir
yaitu tentang Faktor-Faktor Penyebab Perubahan Kurikulum secara garis besar
dapat di golongkan dalam dua model, yaitu perubahan sebagian dalam kurikulum
dan perubahan total. Di katan perubahan sebagian karena adanya suatu perubahan
pada salah satu komponen yang berbeda dengan kurikulumsebelumnya, perubahan
total terjadi apabila seluruh sistem dan komponen berbeda dengansebelumnya.
sekian penjelasan dari artikel saya, terimakasih dan semoga bermanfaat bagi
yang membacanya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar